Di Negara ini, setiap beberapa jengkal kilometer saja pasti ada makam wali Allah. Doanya landhep-landhep (jawa: tajam), makanya bisa kuwalat. Karena para wali Allah yang meninggal pada hakikinya masih hidup. Ibarat mereka meninggal, seperti seseorang yang pindah dari satu kota ke kota yang lain. Semisal Kanjeng Sunan Kudus sewaktu wafat, itu ibarat beliau pindah dari Kudus ke Pati atau ke Jepara.
Makanya para wali Allah ketika diberi salam di makam, mereka pasti menjawab pemberi salam. Ketika peziarah melantunkan al-Fatihah, wali Allah ikut melantunkannya. Dan ketika peziarah mengangkat tangan berdoa, wali Allah pun ikut mengamini. Tak usah khawatir doa Anda tidak sampai kepada Allah, karena Anda bertawasul dengan orang yang dicintai Allah (wali Allah).
Sumber: Muslim Moderat
Posting Komentar