Jabodetabek Road Show Ngaji Sejarah Ulama Nusantara

Road show Ngaji sejarah ulama dan santri berlangsung di lima titik di wilayah Jabodetabek, Rabu (14/10). Bedah buku terbitan Pustaka Compass kali ini mengajak para santri pesantren Al-Ghazali Bogor untuk melihat kembali sejarah pergerakan para kiai dan santri Nusantara.

Joko Waluyo dari penerbit Pustaka Compass mengatakan, "Ngaji Sejarah ini diadakan untuk menyambut Hari Santri 22 Oktober dan juga dapat menjadi media untuk semakin menambah rasa cinta kita terhadap ulama dan tanah air."

Ngaji sejarah juga bisa menjadi media agar para santri semakin mencintai bangsa dan negara, mencintai para ulama pejuang yang jasanya sangat besar dalam mendrikan negara ini.

Pesantren Al-Ghazali Bogor adalah pesantren ketiga yang dikunjungi. Pesantren yang didirikan oleh KH Abdullah Nuh kini diasuh oleh putranya, KH Mustofa (Ustadz Toto). KH Abdullah bin Nuh merupakan pejuang kemerdekaan. Karirnya dimulai dari menjadi anggota PETA, Laskar Hizbullah, dan TNI dua pangkat di atas Suharto.

"Islam yg masuk ke Indonesia adalah Islam Suni atau Ahlussunah Wal Jamaah Asy-Syafi’iyah," jelas ustadz Toto.

Sementara editor buku ini ustadz Khoirul Anam mengajak santri untuk menulis sejarah ulama-ulama Nusantara. Khususnya ulama yang menjadi pendiri pesantren tempat para santri belajar.

"Tidak ada buku utuh yang menjelaskan perjuangan KH Abdullah bin Nuh. Tugas adik-adik ialah menuliskan sejarah perjuangannya," tegas ustadz Khoirul Anam.

Ajakan menulis ini, diutarakan ustadz Khoirul Anam di setiap tempat pelaksanaan Ngaji Sejarah. Ia berharap sejarah ulama Nusantara masuk dalam kurikulum pendidikan sejarah nasional.

Sumber: NU Online

Road show Ngaji sejarah ulama dan santri berlangsung di lima titik di wilayah Jabodetabek, Rabu (14/10). Bedah buku terbitan Pustaka Compass kali ini mengajak para santri pesantren Al-Ghazali Bogor untuk melihat kembali sejarah pergerakan para kiai dan santri Nusantara.