Bahkan pesantren di Indonesia telah berdiri sejak jaman kerajaan Hindu dan Buddha. tak hanya itu pesantren juga merupakan pusaka bangsa Indonesia yang telah dikenal sejak ratusan tahun yang lalu dan merupakan lembaga pendidikan yang sangat efektif dan berperan besar dalam penyebaran islam di Indonesia umumnya dan di Jawa khususnya, para Wali Sanga di Jawa adalah perintis terkemuka sistem pendidikan pesantren. Maka jelas bahwa pesantren bukan pemain baru dalam peradaban bangsa Indonesia dan bukan pula anak kemarin sore yang tidak punya andil dalam membina masyarakat Indonesia khususnya masyarakat muslim.
Pesantren merupakan kelanjutan dan pengembangan lembaga serupa di dunia Islam, menurut Cak Nur cikal bakal pesantren adalah yang dikenal sebagai Zawiyah atau lengkapnya Zawiyat al-Masjid yakni “pojok mesjid” yaitu ruangan yang di sediakan di pojok mesjid yang dijadikan tempat tinggal para penuntut ilmu ( santri/murid). Lama kelamaan dibuatlah bangunan yang terpisah secara fisik yang di sebut dengan Ribath atau yang berarti bangunan terkait (annexed) dengan Masjid. Disitulah kegiatan belajar mengajar berlangsung sekaligus tempat menginapnya para penuntut ilmu. Nama lain dari pesantren adalah “pondok”, diindonesiakan dari bahasa arab funduq. Dan kata Fuduq itu sendiri berasal dari bahasa Yunani Pandukheyon atau Pandokeyon yang berarti penginapan dan dalam bahasa arab moderen Funduq itu berarti “hotel”. Istimewa sekali bukan ?
Jika dilihat dari penjelasan singkat diatas nampak jelas bahwa pesantren adalah cikal bakal adanya sekolah ber-asrama (Boarding School). Kelebihan pendidikan pesantren jika dibandingkan dengan sekolah non asrama ialah bahwa anak didik berada dalam lingkungan pendidikan selama 24 jam (Full Day) dan para pendidik atau pembimbing bisa mengawasi, mengasuh, dan memberikan teladan kepada muridnya selama 24 jam.
Dilihat dari tujuan utamanya pesantren adalah sektor terpenting dalam menjaga transmisi dan transfer ilmu-ilmu keislaman disamping itu juga pesantren adalah pengatur jalannya kaderisasi tradisi keislaman serta reproduksi ulama-ulama yang tafaqquh fiddin. Dengan menjadikan Al-Qur’an, Hadits akal dan ilmunya ulama (ijtihad) yang dijadikan sebagai bahan objek kajiannya. Itulah diantara misi utama yang dimban dan diperjuangkan oleh lembaga pondok pesantren..... Sampai disini dulu.
Sumber Bacaan : Cak Nur Sang Guru Bangsa Bilik-bilik Pesantren
Posting Komentar